Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengeluarkan peringatan bahaya Bitcoin. Sebelumnya Bank Sentral Spanyol juga sudah menerbitkan peringatan bagi investor yang berivestasi di Bitcoin.
Bank Sentral Spanyol dan National Securities Market Commission (CNMV) mengingatkan investor bahwa volatilitas harga, “disertai dengan peningkatan signifikan dari publisitas yang terkadang agresif,” adalah “sangat spekulatif” dan dapat menyebabkan “kehilangan semua investasi”.
Menurut Bank Sentral Spanyol dan CNMV, cryptocurrency “tak transparan”, dan harga rentan di manipulasi, seperti dikutip CNBC Indonesia dari Anadolu Agency, Selasa (23/2/2021).
Bank Sentral Spanyol dan CNMV mengungkapkan kemungkinan cryptocurrency tidak memiliki likuiditas yang cukup yang dapat berarti investor yang ingin keluar dari investasi ini dapat “menderita kerugian yang signifikan”.
Selain itu jika login atau akses ke akun cryptocurrency hilang atau dicuri, investor dapat “kehilangan cryptocurrency mereka, tanpa memiliki kemungkinan untuk mendapatkannya kembali.”
Pernyataan ini dikeluarkan Bank Sentral Spanyol dan CNMV setelah harga Bitcoin meroket tinggi setelah Tesla Inc mengumumkan investasi sebesar US$1,5 miliar di Bitcoin dan berencana mengizinkan pembelian mobil listrik menggunakan Bitcoin bila diizinkan regulator.
Pasca pengumuman investasi tersebut harga Bitcoin terus mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa menyentuh US$58.000-an per koin. Menurut Coindesk, hingga pukul 10.58 WIB, harga Bitcoin mengalami koreksi 6,96% menjadi US$52.095 per koin.
Menkeu AS Janet Yellen mengungkapkan masih banyak pertanyaan penting soal legitimasi dan stabilitas bitcoin. Hal Ini membuatnya meragukan cryptocurrency terpopuler di dunia ini.
“Saya tidak berpikir bahwa bitcoin … akan banyak digunakan sebagai mekanisme transaksi,” katanya dalam sebuah konferensi di AS, melansir CNBC International.
“Sejauh ini (bitcoin) digunakan, saya khawatir banyak digunakan untuk ‘keuangan gelap’ (ilegal). Ini adalah cara yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi dan jumlah energi yang dikonsumsi untuk memproses transaksi tersebut juga sangat mencengangkan.”
Penambangan bitcoin mengharuskan pengguna untuk menyelesaikan persamaan matematika yang kompleks menggunakan pengaturan komputer bertenaga tinggi. MenurutDigicomist, konsumsi listrik yang digunakan dalam proses tersebut meninggalkan jejak karbon tahunan yang sama dengan negara Selandia Baru.
Selain masalah konsumsi, bitcoin juga dianggap sebagai alat bagi mereka yang terlibat dalam sejumlah aktivitas ilegal karena penggunaannya yang sulit dilacak. Lalu ada volatilitas, karena harga mata uang kripto bisa riba-tiba menapai ‘puncak’ dan lalu tiba-tiba turun terjerembab.
“Ini adalah aset yang sangat spekulatif. Anda tahu saya pikir, orang harus sadar bahwa ini bisa sangat tidak stabil. Saya khawatir tentang potensi kerugian yang dapat diderita investor,” kata Yellen.
Sementara itu, berbagai lembaga pemerintah telah memikirkan gagasan membuat mata uang digital sebagai alternatif di masa depan. Harapannya membuka sistem pembayaran global bagi mereka yang tidak memiliki akses.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210223110251-37-225407/selain-yellen-bank-sentral-ini-juga-ingatkan-bahaya-bitcoin/2