Ada desakan untuk memblokir mata uang kripto termasuk Bitcoin. Permintaan ini datang dari investor asal India, Rakesh Jhunjhunwala yang juga mengatakan tidak akan membeli Bitcoin dan menilai adanya spekulasi tinggi di cryptocurrency populer itu.
“Saya pikir harga Bitcoin merupakan spekulasi. Saya tidak mau ikut dalam arus itu” kata Jhunjhunwala Rakesh, yang dijuluki Warren Buffett India, dikutip CNBC Internasional, Rabu (24/2/2021).
Ia pun mendesak Bank sentral India turun tangan dan melarang Bitcoin. Ia juga mendorong pemerintah untuk fokus mengembangkan uang digital sendiri.
“Mereka harus fokus pada rupee digital,” ungkapnya.
Usulan melarang penggunaan cryptocurrency yang dikeluarkan swasta sudah pernah dilakukan India pada 2018. Saat itu diusulkan untuk memberi hukuman penjara 10 tahun bagi masyarakat yang melanggar aturan.
Menteri Keuangan India saat itu, Arun Jaitley mengatakan pemerintah India tak mengakui maa uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah. Dia menyatakan pihaknya siap mengambil langkah untuk menghilangkan aset kripto di India.
“Pemerintah tidak mengakui cryptocurrency sebagai alat pembayaran sah atau Koin dan akan mengambil langkah menghilangkan aset kripto untuk pembiayaan aktivitas tidak sah atau sebagai sistem pembayaran,” kata dia.
Serangkaian penipuan tahun 2018, membuat regulator membuat kebijakan memblokir transaksi kripto. Namun akhirnya dibatalkan di Mahkamah Agung pada 2020 lalu.
Sementara saat ini aturan larangan penggunaan cryptocurrency swasta di India sedang digodok. Termasuk juga memfasilitasi pemerintah membuat mata uang digitalnya sendiri dan diresmikan oleh Reserve Bank of India.
Nampaknya aturan itu juga akan berjalan mulus. Sebab pembuat aturan dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi dari sayap kanan Partai Bhartiya, yang diketahui memiliki kontrol untuk dua parlemen di India.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210224122948-37-225799/nah-lho-muncul-desakan-larang-bitcoin