Wilayah otonom Mongolia Dalam di China berencana untuk memblokir proyek penambangan (mining) cryptocyrrency baru seperti Bitcoin dan menutup semua aktivitas menambang eksisting untuk memangkas konsumsi listrik yang tinggi.
Rencananya penutupan proyek mining eksisteng akan dilakukan pada April 2021 dan pemerintah setempat tidak akan menerbitkan persetujuan baru untuk aktivitas penambangan Bitcoin dan sejenisnya. Mereka juga akan melibatkan penilaian uang industri pada energi lainnya seperti baja dan batu bara.
Mongolia Dalam, yang terletak di China utara melakukan pelarangan ini karena gagal memenuhi target penilaian pemerintah pusat terkait penggunaan energi pada tahun 2019 dan dimarahi oleh Beijing. Sebagai tanggapan, komisi pembangunan dan reformasi kawasan itu menyusun rencana untuk mengurangi konsumsi energi, melansir CNBC International, Kamis (4/3/2021).
Bitcoin dihasilkan dengan menambang atau memecahkan teka-teki matematika kompleks melalui komputer khusus. komputer bertenaga tinggi ini menghabiskan banyak energi.
Menurut penelitian Universitas Cambridge, penambangan Bitcoin menghabiskan energi sekitar 128,88 terrawatt-jam per tahun, lebih besar dari konsumsi listrik negara Ukraina dan Argentina.
Secara global China menyumbang 65% dari semua aktivitas penambangan Bitcoin, Mogolia Dalam saja menyumbang sekitar 8% karena energinya yang murah. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat menyumbang 7,2% dari penambangan bitcoin global.
Pemerintah China sendiri tetapi mengambil tindakan yang keras terhadap cryptocurrency seperti Bitcoin dan sejenisnya.
Pada 2017, Beijing melarang penawaran koin perdana atau initial coin offering (ICO) , cara untuk menerbitkan token digital dan mengumpulkan uang. Pemerintah juga telah menindak bisnis yang terlibat dalam operasi cryptocurrency, seperti platform perdagangan.
China juga mendorong aktivitas ramah lingkungan. Presiden Xi Jinping mengatakan tahun lalu bahwa negara itu menargetkan emisi karbon dioksida puncak pada tahun 2030 dan netralitas karbon pada tahun 2060.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210304061157-37-227698/sederet-fakta-pabrik-terbesar-bitcoin-cs-china-yang-ditutup