Pilih Laman
inChanger

Mata uang kripto, bitcoin, masih berada di level tinggi dan kembali ke atas US$ 60.000/BTC. Sepanjang pekan lalu, bitcoin mampu membukukan penguatan 3,8%. Namun, kenaikan tersebut menjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya, yakni ripple (XRP).

Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan lalu XRP meroket 122% ke US$ 1,352/XRP, dan berlanjut hingga hari ini, Selasa (13/4/2021), ripple diperdagangkan di atas US$ 1,44/XRP.

Ripple baru meroket di awal tahun ini merespon pernyataan hakim dalam kasus hukumnya dengan Security and Exchange Commission (SEC). SEC dalam hal ini menuntut perusahaan Ripple Lab karena menjual XRP tanpa didaftarkan sebagai sekuritas atau perusahaan meminta pengecualian.

Akibat kasus yang dihadapi tersebut, banyak bursa kripto yang menghentikan sementara perdagangan XRP.

Harga Ripple (US$/XRP)

SEC pada dasarnya melihat XRP sebagai sekuritas, sehingga harus didaftarkan terlebih dahulu sebelum dijual. Namun, hakim dalam kasus ini melihat XRP sebagai mata uang yang berbeda dengan bitcoin atau ethereum atau mata uang kripto lainnya.

“Menurut pemahaman saya, XRP tidak hanya hanya memiliki nilai seperti mata uang, tetapi juga kegunaan, dan kegunaan itu berbeda dengan bitcoin ataupun ethereum,” kata hakim Sarah Netburn, sebagaimana dikutip CoinDesk, Senin (22/3/2021).

Sejak saat, harga ripple terus meroket hingga 150% pada hari Minggu kemarin, puncaknya tentu pada pekan lalu ketika melesat 120%. Kenaikan dalam sepekan tersebut menjadi yang terbesar sejak Desember 2017.

Pelaku pasar melihat Ripple Labs akan memenangkan kasusnya dengan SEC yang membuat harganya terus menanjak. Selain itu, bursa kritpo yang sebelumnya menghentikan sementara perdagangan XRP juga diperkirakan akan segera membuka kembali jual beli tersebut. Harga ripple pun terus menanjak, bahkan diprediksi akan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Peter Brandt, CEO dari Factor LLC yang berpengalaman dalam pasar komoditas memprediksi harga XRP akan terus menanjak hingga memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dalam beberapa bulan ke depan. Brandt melihat secara teknikal pada grafik mingguan, XRP membentuk pola inverted head and shoulder, yang menjadi sinyal penguatan harga.

“Pola itu mengindikasikan harga akan meroket ke rekor tertinggi sepanjang masa,” kata Bradt dalam cuitannya di Twitter, sebagaimana dikutip Coin Desk, Senin (12/4/2021).

Berdasarkan data Coin Market Cap, rekor tertinggi XRP berada di US$ 2,53 yang dicapai pada Januari 2018.

Di tengah meroketnya harga mata uang kripto, CEO Kraken, Jesse Powell, justru memperingatkan kemungkinan terjadinya mata uang kripto akan mendapat “beberapa tindakan keras” yang bisa membuat harganya merosot.

Kraken merupakan bursa mata uang kripto terbesar ke-empat di dunia dilihat dari volume transaksi.

Menurut Powell, pemerintah di berbagai negara kemungkinan akan mulai menekan penggunaan bitcoin dan mata uang kripto lainnya dalam waktu dekat.

Nama-nama besar di dunia finansial seperti Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dan gubenur European Central Bank (ECB) Christine Lagarde, berulang kali menyatakan bahanyanya bitcoin. Mata uang kripto dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1,1 triliun ini

“Saya pikir aka nada tindakan keras,” kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International Senin (12/4/2021).

Powell mengatakan ketidakpastian regulasi masih akan menghantui mata uang kripto. Regulasi anti pencucian uang yang sebelumnya diajukan pemerintah menunjukkan orang-orang yang bertransaksi mata uang kripto lebih dari US$ 3.000 diwajibkan menjalani pemeriksaan identitas.

“Sesuatu semacam itu akan memukul mata uang kriptp dan menghilangkan fungsi awalnya, yakni membuat jasa finansial bisa diakses oleh siapa saja,” kata Powell.

Tingkat kriminalitas yang ada di dunia mata uang kripto sebenarnya sudah mengalami penurunan. Laporan dari perusahaan intelijen kripto, CipherTrace, menunjukkan kerugian dari pencurian, peretasan dan penipuan di dunia cryptocurrencies di tahun 2020 turun hingga 57% di tahun 2020. Di tahun 2019, tingkat kerugian akibat kriminalitas di pasar kripto mencapai US$ 4,5 miliar, sementara di tahun 2020 sebesar US$ 1,9 miliar.

Penipuan masih menjadi tindakan kriminal terbesar di pasar kripto, disusul dengan pencurian. Masuknya investor institusional menjadi salah satu alasan semakin kuatnya pengamanan di pasar kripto.

“Pencurian dari peretasan di bursa kripto terus mengalami penurunan setelah investor institusional masuk dan mengadopsi langkah-langkah pengamanan yang lebih kuat,” kata Dave Jevans, CEO ChiperTrace, dalam sebuah wawancara dengan Reuters akhir Januari lalu

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210413104726-37-237395/kalahkan-bitcoin-ripple-diprediksi-bakal-meroket-cetak-rekor/2

inChanger